Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pelecehan seksual yang dialami oleh kaum perempuan

Pelecehan seksual yang dialami oleh kaum perempuan dapat dialami di mana saja dan kapan saja. Tak terkecuali di ruang terbuka atau tempat umum. Seperti yang baru-baru ini kembali terjadi, pelecehan seksual terjadi di dalam bus transjakarta.

Dari para korban tindakan pelecehan seksual yang melapor, ternyata banyak pula para korban yang mengaku tidak melaporkan tindakan asusila tersebut. Salah satunya dialami oleh Yani (27), seorang pegawai toko di Mangga Dua yang ditemui Kompas.com di Halte Busway Kota, Jakarta, Kamis (10/2/2011).

Yani mengaku pernah mengalami tindakan pelecehan seksual oleh penumpang pria ketika sedang menumpang transjakarta.

"Sekitar satu bulan yang lalu, saya pernah mengalami pelecehan seksual. Waktu itu bus lagi penuh sesak, saya berdiri dan tangan saya pegangan di atas. Lama-lama saya merasa ada yang meraba bagian belakang (bokong) saya. Karena penuh sekali, saya nggak tau siapa pelakunya," kata Yani.

Yani mengatakan, kejadian tersebut tidak diadukan kepada petugas ataupun pihak keamanan terdekat. Alasan mengapa tidak melaporkan, diakuinya karena malas berurusan dan bertele-tele.

Hal senada dilontarkan oleh salah satu pegawai gerai toko telepon seluler bernama Rani (25). Beberapa hari yang lalu Rani juga sempat mengalami pelecehan seksual di dalam transjakarta. Sama halnya dengan Yani, Rani pun tidak melaporkan kejadian tersebut dengan alasan tidak mau susah dan ribet.

"Waktu itu saya berdiri di busway, karena penuh dan sempit jadi tidak bisa banyak gerak. Saya ngerasa ada yang meraba paha saya. Saya kaget dan sempat ngomel juga. Tapi ya tidak ada yang mengaku. Sampai akhirnya saya turun di halte terdekat," kata Rani.

Pada waktu itu Rani menggunakan busway Koridor I jurusan Kota-Blok M. Karena merasa ketidaknyamanan yang dialami, dia pun turun di halte Mangga Besar. Kejadian tersebut tidak dilaporkan Rani kepada petugas ataupun pihak yang berwajib.

"Saya enggak ngerti cara ngadunya kemana? Lagian, daripada ribet ya saya nggak lapor," ujarnya.

Dari pengakuan Yani dan Rani, mungkin masih banyak lagi korban-korban pelecehan seksual yang tidak melapor. Bagi siapa pun yang merasa telah mengalami tindakan pelecehan seksual seharusnya cepat melapor kepada petugas atau pihak berwajib terdekat.

Selain itu, Badan Layanan Umum (BLU) Transjakarta mempunyai layanan SMS pengaduan bagi siapapun yang ingin melakukan aduan apa saja yang merasa dirugikan. Dengan cara melakukan SMS sebagai berikut: Kirim CSTRANSISI SMS ke 9250 Untuk menyampaikan pengaduan dikenakan tarif Rp 1.000/SMS. Demikian catatan online Recehan internet tentang Pelecehan seksual yang dialami oleh kaum perempuan.