Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

diperhitungkan mampu menekan beban pembayaran utang perusahaan

Para pengusaha yang memiliki usaha berbasis ekspor merasa nyaman dengan nilai tukar di level Rp 9.000 per dollar AS atau lebih tinggi dari itu. Nilai tukar tersebut diperhitungkan mampu menekan beban pembayaran utang perusahaan sekaligus menah an laju penurunan pendapatan perusahaan yang semakin tipis akibat penguatan nilai tukar yang terjadi.

Ketua Umum Kadin Indonesia Suryo Bambang Sulisto mengungkapkan hal tersebut di Jakarta, Selasa (12/4/2011).

Data Bank Indonesia menunjukkan, nilai tukar rupiah terus menguat sejak 3 Januari 2011 ketika ada dikisaran Rp 8.931 per dollar AS (kurs jual)-Rp 9.021 per dollar AS (kurs beli) menjadi Rp 8.623 per dollar AS (kurs jual)-Rp 8.709 per dollar AS (kurs beli). Itu berarti terjadi apresiasi nilai tukar rupiah antara 3,57 persen hingga 3,58 persen.

"Kalau Rupiah terlalu kuat , pasti berdampak pada ekspor. Akan tetapi, tidak perlu dipikirkan sampe tahap apa rupiah itu tidak memberatkan ekspor kita. Kami sangat berharap, rupiah tidak sampai di bawah Rp 9.000 per dollar AS," ujar Bambang.

Seperti diberitakan, apresiasi nilai tukar rupiah yang terjadi telah mendorong pemerintah untuk merevisi asumsi nilai tukar rupiah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2011, yang ditetapkan Rp 9.250 per dollar AS. Kementerian Keuangan memperhitungkan asumsi nilai tukar rupiah yang lebih tepat untuk mengantisipasi perkembangan ekonomi ke depan hingga akhir 2011 adalah Rp 9.000 per dollar AS. (media, 12/4/2011).

Faktor utama perubahan asumsi ekonomi makro dalam APBN 2011 adalah kenaikan harga minyak mentah di pasar dunia. Oleh karena itu, seluruh asumsi ekonomi makro yang terkait dengan harga minyak akan diubah, antara lain nilai tukar rupiah dan harga jual minyak mentah Indonesia (ICP).

Dengan penguatan rupiah hingga Rp 8.600 per dollar AS pada akhir-akhir ini, nilai tukar yang paling aman bagi rupiah adalah Rp 9.000 per dollar AS. Perubahan nilai tukar itu mempertimbangkan daya saing ekspor dan arus modal yang masuk ke Indonesia. Demikian catatan online Recehan internet tentang diperhitungkan mampu menekan beban pembayaran utang perusahaan.