Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Warga Kota Probolinggo digegerkan aksi perampokan sadis

Warga Kota Probolinggo digegerkan aksi perampokan sadis oleh kawanan perampok bersenjata celurit membobol Toko Pusaka Jaya, Jalan Panglima Sudirman 28 Kelurahan Sukoharjo Kecamatan Mayangan, dini hari kemarin. Empat penghuninya tewas dengan luka bacok mengenaskan, sedangkan seorang pembantu rumah tangga (PRT) lolos dari maut. Keempat korban tewas masih satu keluarga, antara lain Sri Murni,75, Mulyani,50, dan dua anaknya,Yuli,26, serta Fredy, 24. Korban tewas mengalami luka bacok di bagian tubuh dan kepalanya. Seorang korban, Yuli, tangannya terputus akibat sabetan celurit. Sementara seorang PRT, Sa, ditemukan dengan kondisi tangan terikat dan mulut dilakban. Saat ini saksi kunci yang masih trauma sudah berada dalam perlindungan petugas. Belum diketahui latar belakang pembunuhan sadis tersebut.

Pelaku hanya membawa kabur sepeda motor dan sejumlah uang yang berada di kotak uang toko pracangan tersebut. ”Petugas masih melakukan olah TKP dan memeriksa saksi-saksi. Belum diketahui apa yang menjadi motif pembunuhan ini,”kata Kapolresta Probolinggo AKBP Agus Wijayanto. Keterangan yang dihimpun media massa, kawanan perampok ini masuk ke rumah toko milik korban diduga dengan cara menjebol atap genteng. Pelaku kemudian masuk ke setiap kamar dan mengikat tangan korban dengan tali. Saat ditemukan, korban tewas dalam kondisi tangan terikat. Setelah membantai seorang nenek,ibu dan dua anaknya,pelaku kabur melalui pintu harmonika di bagian depan toko.Dari tempat kejadian, petugas menemukan barang bukti dua celurit yang diduga milik pelaku.

Kejadian ini baru diketahui sekitar pukul 06.00 WIB. Seorang warga sekitar toko awalnya tidak curiga melihat pintu toko dalam keadaan terbuka sebagian. Namun setelah dipanggil tak juga ada jawaban,ia mulai menaruh curiga. Warga tersebut kemudian memberitahui Zainul, seseorang yang biasa membantu keluarga korban. Zainul lantas menengok ke dalam rumah korban.Baru saja memasuki toko, Zainul berteriak histeris. Ia mendapati para penghuni rumah toko itu tergeletak dengan bersimbah darah. Mayat Mulyani, Yuli dan Fredy ditemukan dalam satu kamar. Sedangkan mayat Sri Murni ditemukan di kamar lain. Dalam kondisi histeris, ia berlari menuju pos polisi Randu Pangger yang berjarak sekitar 100 meter.

Beberapa saat kemudian, petugas tiba dan mengamankan lokasi kejadian. Keempat mayat korban langsung dievakuasi ke kamar jenazah RSUD Dr Moh Saleh Kota Probolinggo untuk dilakukan visum et repertum. Untuk mengungkap pelaku perampokan dan pembunuhan tersebut, tim Laboratorium Forensik (Labfor) Mabes Polri Cabang Surabaya beserta unit K-9 (anjing pelacak) didatangkan ke lokasi kejadian. Tim labfor ini memeriksa setiap sudut ruangan untuk mendapatkan petunjuk dan jejak yang ditinggalkan para pelaku.

Sampai tadi malam, petugas masih memeriksa saksi-saksi yang diduga mengetahui peristiwa tersebut. Sementara petugas belum bisa memeriksa seorang PRT yang menjadi saksi kunci karena masih trauma. Demikian catatan online Recehan internet tentang Warga Kota Probolinggo digegerkan aksi perampokan sadis.