Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hengkangnya sejumlah elite Partai Golkar Sulsel ke partai politik (parpol) lain

Hengkangnya sejumlah elite Partai Golkar Sulsel ke partai politik (parpol) lain memaksa partai berlambang beringin itu mengubah strategi dan metode perumusan program partai. Sebagian kader yang memahami metode perumusan program Golkar telah pindah partai sehingga Golkar akan mengubah pendekatan dalam penyusunan program ke depan,”jelas Sekretaris Steering Committee Rakerda Golkar Sulsel Armin Mustamin Toputiri di Makassar, kemarin.

Golkar menilai wajib mengubah metode perumusan program tersebut karena itu berkaitan langsung dengan pencapaian target Golkar di beberapa eventpolitik di Sulsel,termasuk pemilihan gubernur (pilgub) dan Pemilu 2014. Metode perumusan baru tersebut akan dipaparkan kepada seluruh pengurus inti Golkar dalam Rapat Kerja Daerah (Rakerda) DPD I Golkar Sulsel yang akan diselenggarakan pada 5-6 Maret di Mega Tower Trans Studio. Armin mengatakan, pendekatan yang akan digunakan Golkar dalam menyusun program itu diistilahkan dengan “paku besi”. Pendekatan paku besi itu diterapkan merujuk pada konstelasi perpolitikan di Sulsel beberapa waktu terakhir ini. Hanya, Armin enggan memaparkan secara rinci makna pendekatan paku besi itu.

“Saya tidak mau menjelaskan lebih jauh kepada publik tentang makna dari paku besi karena itu menjadi rahasia partai dalam melahirkan program ke depan,”ujar legislator Fraksi Golkar DPRD Sulsel ini. Armin menjelaskan soal rencana rakerda itu bersama sejumlah pengurus DPD I Golkar Sulsel, yakni Musyafir Kelana, Chaerul Tallu Rahim, Mappiar, Makbul Halim, dan Farid Kasim. Rakerda Golkar Sulsel yang bertema Suara Golkar Suara Rakyat direncanakan akan dibuka langsung oleh Ketua Umum DPP Golkar Aburizal Bakrie. Seluruh Anggota Fraksi Golkar DPR RI asal Sulsel beserta pengurus DPP Golkar yang menjabat Koordinator Wilayah Sulawesi juga dipastikan turut hadir .

Jumlah peserta rakerda tercatat sebanyak 328 kader, terdiri dari pengurus DPP, DPD I Sulsel, dan DPD II kabupaten/ kota. Khusus pengurus DPD II, diminta mendelegasikan lima kadernya, termasuk pengurus inti dan dewan pertimbangan (wantim). Para peserta rakerda akan dibagi dalam tiga komisi, yakni komisi pimpinan, komisi elektoral pemenangan pemilu, dan komisi program unggulan dan aksi. Mereka akan membahas empat agenda partai, yakni strategi pemenangan pemilihan gubernur (pilgub), pemenangan 13 pilkada kabupaten/kota, pemilihan legislatif (pileg), dan pemilihan presiden (pilpres).

Agenda lainnya,yakni program aksi dalam memenangkan Golkar dalam eventpolitik,program perampungan konsolidasi pengurus di tingkat desa/kelurahan yang harus tuntas tahun ini,dan agenda supporting program unggulan di setiap pemerintahdaerah( pemda) demipeningkatan kesejahteraan rakyat. Armin menambahkan,khusus komisi yang membahas strategi pemenangan tidak akan berbicara target kemenangan dan figur yang akan diusung pada pilgub dan 13 pilkada.Komisi tersebut hanya membahas basis- basis masyarakat pemilih yang menjadi sasaran partai. Seluruh kader yang menjadi peserta rakerda akan mengikuti kegiatan upgradingutama yang akan dibawakan oleh pengurus DPP Golkar.

Seluruh pengurus DPD I dan II akan duduk bersama dalam membicarakan manajemen partai agar lebih dinamis. Upgrading kader itu merupakan puncak dari kegiatan konsolidasi yang dikemas dalam acara Yellow Night yang sebelumnya digelar empat kali. “Upgrading ini merupakan penambahan wawasan dan kapasitas para pimpinan dalam mengelola mesin partai,”jelas Ketua Panitia Rakerda Golkar Sulsel Musyafir Kelana. Demikian catatan online Recehan internet tentang Hengkangnya sejumlah elite Partai Golkar Sulsel ke partai politik (parpol) lain.