Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

kebakaran di Pertamina Refinery Unit IV Cilacap

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan mengatakan, kebakaran di Pertamina Refinery Unit IV Cilacap, Jawa Tengah, terjadi di tangki bahan bakar minyak.

"Perlu kami tegaskan, yang terbakar itu adalah tangki BBM. Kebetulan tangki itu sedang berkapasitas HOMC (High Octane Mogas Component), dan yang terbakar sebanyak dua tangki," kata Karen kepada wartawan, di Cilacap, Sabtu malam.

Terkait hal itu, dia mengatakan, masyarakat Jawa Tengah diimbau untuk tidak panik karena persediaan BBM masih mencukupi kebutuhan.

Dalam hal ini, kata dia, stok premium masih sebanyak 90 ribu kiloliter untuk persediaan selama 33 hari dan solar sebanyak 103 kiloliter untuk 40 hari.

"Nanti juga akan datang lagi sekitar 400 MB (metric barel)," katanya.

Sementara mengenai upaya pemadaman api, dia mengatakan, pihaknya telah mendatangkan 5 ton "foam" untuk membantu mengecilkan api dan pukul 20.30 WIB juga datang lagi sebesar 35 ton.

"Diharapkan dengan penyemprotan "foam" ini, api bisa mengecil," katanya.

Menurut dia, pihaknya hingga saat ini masih mencari informasi mengenai kondisi terakhir dua tangki lain yang berisi naftah yang berada di sekitar lokasi kebakaran.

"Isinya adalah naftah, tapi kami masih mencari informasi, ini tadi isinya berapa. Kapasitasnya memang 15 ribu kiloliter, tetapi isinya berapa, itu yang masih kami cari informasinya dan kami masih berupaya untuk memadamkan tangki yang terbakar," kata Karen.

Disinggung mengenai dugaan penyebab kebakaran, dia mengatakan, pihaknya saat ini masih berkonsentrasi terhadap upaya pemadaman.

Menurut dia, penyebab kebakaran akan diteliti oleh Tim Laboratorium Forensik setelah api padam.

Dia mengakui ada kendala dalam upaya pemadaman tangki yang terbakar tersebut.

"Kesulitan pemadaman karena arah anginnya. Kalau anginnya tidak seperti ini, tidak mungkin merambat ke tangki yang lain," katanya,

Kebakaran di Pertamina RU IV Cilacap terjadi pada tanki 31 T-02 sejak pukul 04.55 WIB. Tangki ini berisi minyak ringan HOMC (High Octane Mogas Component), yakni cairan untuk menaikkan kadar oktan pada premium.

Upaya pemadaman yang dilakukan tim pemadam kebakaran gabungan dari Pertamina, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, PT Holcim Indonesia Pabrik Cilacap, dan PLTU Cilacap termasuk pemanfaatan pompa hidran terkendala kencangnya tiupan angin.

Oleh karena itu, sejak pukul 11.30 WIB, api mulai merambat ke tangki 31 T-03 yang telah dikosongkan oleh Pertamina hingga akhirnya tangki tersebut terbakar dan mengeluarkan letupan yang terdengar cukup kencang pada pukul 14.45 WIB.

Bahkan sejak terjadi letupan tersebut, beberapa kali terdengar suara kebocoran gas yang cukup keras dari arah lokasi kebakaran.

Sementara angin yang bertiup cukup kencang dari arah barat mengakibatkan kobaran api semakin besar dan mengarah ke dua tangki lainnya, yakni 31 T-07 dan 32-104.

Kendati demikian, Pertamina telah mendinginkan dan mengosongkan bahan bakar dari dalam kedua tangki tersebut serta menggantinya dengan foam yang dilarutkan dengan air.

Hingga pukul 21.30 WIB, api yang membakar dua tangki tersebut masih tampak berkobar.Informasi yang dihimpun, api sudah mulai menjalar ke tangki 31 T-07. Demikian catatan online Recehan internet tentang kebakaran di Pertamina Refinery Unit IV Cilacap.